BERSELANCAR DI DUNIA MAYA BAGI ANAK MILLENIAL DI ERA DIGITAL PADA MASA PANDEMI COVID-19
BERSELANCAR DI DUNIA MAYA BAGI ANAK MILLENIAL DI ERA DIGITAL PADA MASA PANDEMI COVID-19
Sejak munculnya wabah Pandemi Virus Corona (Covid-19), melanda di Indonesia, membuat anak-anak generasi sekarang memiliki tantangan dan kebiasaan baru yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Hampir setiap pagi dan sore hari diseputar lingkungan Kantor Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen, didapati Anak-anak generasi muda menikmati sistem pembelajaran lewat Smartphone Android.
Kebiasaan baru tersebut diharapkan akan mampu menghasilkan kebudayaan hidup yang lebih baik. Camat Poncowarno (M.Taufik Hidayat,AP) pada kesempatan lain, menyampaikan pesan, “Kepada siapapun yang akan menggunakan Fasilitas Hotspot / Wifi di sekitar Area Kantor Kecamatan Poncowarno disarankan mengenakan Masker”. Hal tersebut merupakan upaya solusi alternatif bahwa untuk memberikan informasi dan mengedukasi generasi-generasi muda saat ini.
Diharapkan kedepan, bisa menumbuhkan anak-anak menjadi generasi muda baru yang siap untuk menghadapi tatanan hidup yang lebih baru (New Normal), jangan sampai warga justru kian abai terhadap wabah Virus Corona (Covid-19).
Hakekat dalam berselancar di dunia maya melalui smartphone, sebutan lain telephon pintar / Android merupakan sarana alat telekomunikasi canggih sudah menjadi suatu kebutuhan vital dan dirasa penting untuk mengakses segala informasi berpengaruh signifikan disegala aspek kehidupan manusia saat ini.
Sistem pembelajaran melalui Online dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring) dan dilakukan dalam rumah (darum), yang saat ini sering dipakai anak generasi sekarang menuntut efisiensi kebutuhan kuota paket internet, sehingga diperlukan kocek yang cukup membebani isi dompet. Dengan demikian, keberadaan Fasilitas Wifi Gratis menjadi solusi efektif bagi anak generasi millenial untuk memanfaatkannya, tentunya mendapat pendampingan orang tuanya.
Sistem daring dan darum membuat resah dan repot orang tua atau wali murid / siswa, karena tidak semua orang tua siap membantu pelajaran dari sekolah kepada anaknya. Sebaliknya para anak tampaknya belum siap menerima pelajaran melalui smartphone. Awalnya setiap orang tua menyekolahkan anaknya kepada Guru di sekolah. Akan tetapi sejak adanya pandemi Covid-19, justru peran Guru seolah beralih kepada orang tua. Padahal tidak sedikit orang tua memahami kompetensi mengajar, meskipun terhadap anaknya sendiri. Kemudian bagaimana hasil atau output yang akan dicapai dari pembelajaran tersebut?.
Terkadang disela-sela ketika anak-anak melakukan daring dan darum, sambil bersepeda ria yang dilakukan diseputar halaman Kecamatan Poncowarno, disamping untuk melepas kejenuhan menatap monitor Handphone (HP), sehingga praktis menjadi area bermain juga.
Adanya sistem daring dan darum bikin anak-anak generasi sekarang dalam kesehariannya justru lebih sering bermain smartphone. Ada anggapan siswa didik merasa masih libur sekolah dan waktu kesehariannya banyak digunakan di rumah (stay at home). Memang sistem daring dan darum dilaksanakan demi menjaga kesehatan dan keselamatan peserta didik / para siswa dari ancaman penyebaran wabah Corona Virus.
Semoga Corona cepat berlalu, Poncowarno Sehat, Kebumen Kuat. (whj)